Jumat, 10 Juni 2011

Merah Meningkatkan Kecepatan dan Kekuatan Reaksi

foto 
sxc.hu

TEMPO Interaktif, Jakarta- Warna merah ternyata dapat mempengaruhi kecepatan reaksi dan kekuatan otot manusia. Sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal Emotion menemukan bahwa ketika manusia melihat warna merah, reaksi mereka akan jauh lebih cepat dan kuat. Namun demikian, orang kurang menyadari efek intensifikasi warna.



Penemuan ini mungkin memiliki aplikasi untuk olahraga dan berbagai aktivitas lain yang membutuhkan ledakan energi dan kecepatan dalam waktu singkat, misalnya angkat berat. Akan tetapi, para peneliti studi mengingatkan bahwa pasokan energi warna ini tampaknya hanya berlangsung singkat.



"Merah meningkatkan reaksi fisik Anda karena itu terlihat sebagai sebuah sinyal bahaya," kata Andrew Elliot, dosen psikologi di University of Rochester di New York, Amerika Serikat, yang menjadi peneliti utama studi di bidang psikologi warna ini. 



"Wajah manusia memerah ketika mereka marah atau siap menyerang. Orang sangat waspada terhadap perubahan warna pada wajah orang lain serta implikasinya."



Ancaman itu adalah pedang bermata dua, kata Elliot dan rekannya, Henk Aarts, dosen psikologi di Utrecht University, Belanda. "Selain menghimpun energi tambahan, ancaman membangkitkan keresahan, sulit berkonsentrasi saat mengerjakan tugas, dan egosentris yang semuanya membebani sumber daya mental," kata Elliot dalam laporannya.



Dalam riset warna sebelumnya, paparan warna merah terbukti menghalangi tugas mental dan motorik. Sebagai contoh, atlet yang menghadapi lawan berseragam merah kemungkinan besar akan mengalami kekalahan dan siswa yang diekspos dengan warna merah sebelum ujian akan kesulitan mengerjakan tesnya.



"Warna mempengaruhi kita dalam banyak cara, tergantung pada konteksnya," kata Elliot, yang juga meneliti bagaimana pria dan wanita tanpa sadar tertarik kepada lawan jenisnya ketika mereka mengenakan warna merah. "Warna itu mempengaruhi di luar radar kesadaran kita."



Studi itu difokuskan pada isometris atau respons fisik tak langsung yang membuat para ilmuwan dapat mengukur respons energi para relawan, bukan perilaku yang dapat bervariasi antarindividu dan situasi. 


SCIENCEDAILY | TJANDRA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar