Selasa, 28 Juni 2011

Ketikan Bisa Jadi Sumber Energi Laptop


REUTERS/Aly Song
TEMPO Interaktif, Jakarta - Ingin memakai laptop tanpa listrik? Sabar. Ilmuwan Australia sedang merancang sebuah cara untuk mengalirkan energi listrik ke dalam laptop saat mengetik. Mereka memakai teknologi bernama piezoelectricity.

Metode ini sama prinsipnya dengan pemantik rokok yang menghasilkan api dengan menggesek kristal piezoelectric. Nah, untuk menghasilkan listrik untuk laptop, sebuah lapisan film yang sangat tipis pada material piezoelectric akan dikembangkan memakai teknologi nano.

Lapisan film itu sangat tipis, sehingga bisa direkatkan ke berbagai perangkat elektronik dan terintegrasi ke dalam berbagai perangkat atau gadget. "Energi dari piezoelectrics bisa diintegrasikan ke sepatu jogging untuk mengisi ulang baterai ponsel, menjalankan laptop dengan mengetik, atau mengubah tekanan darah menjadi sumber listrik bagi alat pacu jantung, khususnya untuk menciptakan baterai yang tahan lama," kata Dr. Madhu Bhaskaran, salah seorang peneliti itu.

Model piezoelectricity sebelumnya juga diadopsi oleh pembuat televisi LCD. Perusahaan pembuat printer Epson juga sudah menerapkannya pada printer mereka untuk menghasilkan cetakan yang lebih tajam dan tahan lama.

DEDDY SINAGA | MASHABLE

Ini Daging Masa Depan Tanpa Sembelih Hewan


TEMPO Interaktif, Amsterdam - Ilmuwan Belanda berhasil mengembangkan teknik melipatgandakan daging untuk konsumsi manusia tanpa harus memotong hewan.

"Hewan ternak tak bisa diandalkan untuk masa depan," kata Mark Post, Profesor Fisiologi Maastricht University, dalam Daily Mail Senin 27 Juni 2011.

Itu merupakan daging sintesis yang dikembangkan lewat cara in vitro, teknik serupa bayi tabung. Peneliti hanya menyediakan rajangan sel induk dari daging yang diperbanyak di laboratorium.

Sedikitnya ada 10 ribu induk sel dari berbagai binatang untuk dilipatgandakan menjadi miliaran sel baru dengan rasa dan tekstur serupa aslinya.  

Ide yang dipelopori Mark sangat beralasan. Perubahan iklim dan lonjakan jumlah penduduk di masa depan akan membuat dunia terancam krisis pangan. Oleh sebab itu, para ilmuwan seakan berpacu dengan waktu untuk memikirkan cara baru mengatasi krisis.

Namun, penduduk dunia harus bersabar lantaran revolusi makanan ini baru rampung tahun depan. Pada saat semua selesai, kata Mark, "Saya orang pertama kali yang akan merasakan kelezatan daging ini."

RUDY

Senin, 27 Juni 2011

Kosmologi, 1 Triliun Tahun Mendatang

Menggunakan penghitungan dan teknologi masa depan, ilmuwan akan dapat mengetahui berapa usia galaksi dan kapan fenomena Big Bang terjadi. (enorth.com.cn)


Ilmuwan akan dapat mengetahui berapa usia galaksi dan kapan fenomena Big Bang terjadi.

Muhammad Firman
VIVAnews - Sebagian besar yang kita ketahui saat ini seputar kelahiran kosmos datang dari pengamatan astronomi. Namun, berhubung pesatnya pertumbuhan alam semesta,  astronom di masa depan tidak akan bisa menggunakan metode pengamatan yang sama seperti saat ini.

Dalam satu triliun tahun ke depan, galaksi Bima Sakti kita sudah akan bergabung dengan galaksi Andromeda. Merger antara kedua galaksi ini akan menghasilkan sebuah galaksi raksasa yang mungkin disebut sebagai ‘Milkomeda’.

Galaksi-galaksi tetangga yang lain kemungkinan akan telah lama lenyap dari pandangan kosmologi. Bahkan cosmic microwave background (CMB) yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi benda angkasa kemungkinan sudah tidak lagi terlihat. Lalu, bagaimana para astronom dari galaksi Milkomeda mempelajari kosmologi? Bagaimana mereka mengetahui asal muasal jagat raya?

Menurut sebuah laporan yang dipublikasikan oleh Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, para astronom itu nantinya akan dapat membuka rahasia kosmos dengan mempelajari bintang-bintang pelarian dari galaksi mereka sendiri, atau yang disebut dengan Hypervelocity Stars (HVSs).

Dikutip dari Universe Today, 27 Juni 2011, HVSs berasal dari sistem bintang ganda atau tiga bintang yang berada sedikit terlalu dekat ke lubang hitam super raksasa yang ada di tengah galaksi mereka. Astronom yakin bahwa salah satu bintang dari sistem ini ditangkap oleh black hole, sementara bintang lain diluncurkan ke luar dari galaksi dengan kecepatan yang amat sangat tinggi.

Pelontaran HVSs sendiri sangat jarang terjadi, kemungkinan hanya satu kali setiap 10 ribu hingga 100 ribu tahun dan akan terus terjadi selama beberapa triliun tahun ke depan jika mengingat kepadatan bintang di pusat galaksi.

Jadi, bagaimana HVS membantu astronom masa depan mempelajari asal muasal alam semesta?

Pertama, para ilmuwan perlu menemukan sebuah bintang yang dilontarkan di luar batas gravitasional dari galaksi Milkomeda. Setelah melewati batas tersebut (setelah sekitar 2 miliar tahun perjalanan), akselerasi dari sebuah HVSs akan mengikuti Hubble flow atau 71 kilometer per detik per megaparsec (1 megaParsec = 3.08568025 × 10^22 meter)

Dengan teknologi maju, astronom masa depan bisa memanfaatkan perubahan Doppler dari garis spektral dan menggunakan konstanta kosmologi Einstein serta akselerasi jagat raya secara luas.

Selain itu, ilmuwan juga bisa menggunakan model matematik dari pembentukan dan kehancuran galaksi untuk menentukan kepadatan massa dan usia alam semesta saat Milkomeda terbentuk. Dari pengetahuan yang didapat soal usia galaksi, ilmuwan akan dapat mengetahui kapan Big Bang, atau fenomena yang diyakini sebagai awal mula terbentuknya seluruh alam semesta terjadi. (eh)
• VIVAnews

Selasa, 21 Juni 2011

Eksperimen Pencari Partikel Ilahi Catat Rekor Tabrakan

Large Hadron Collider (LHC). Foto: telegraph.co.uk

TEMPO Interaktif, Jenewa - Eksperimen Large Hadron Collider (LHC) mencatatkan rekor jumlah tabrakan terbanyak yang pernah dilakukan mesin pemercepat partikel. Hingga Minggu 19 Juni 2011, jumlah tabrakan partikel di laboratorium ini mencapai 1 femtobarn atau setara 70 triliun tabrakan.

"Jumlah tabrakan yang melimpah bisa membawa peneliti pada pengetahuan fisika baru," ujar Direktur Pemercepat dan Teknologi CERN, Steve Myers.

LHC merupakan eksperimen penabrakan partikel fundamental pada kecepatan tinggi yang dilakukan sejak tahun 2008. Tabrakan pada energi tinggi membuat partikel hancur berkeping-keping sehingga menampakkan partikel penyusun yang lebih kecil. Dengan menabrakkan partikel secara berulang-ulang, peneliti bisa melihat lebih banyak partikel mendasar. Beberapa partikel mendasar telah diramalkan di atas kertas namun masih menunggu pembuktian dari eksperimen.

Rekor jumlah tabrakan yang dicatatkan LHC membuat peneliti yakin bahwa pengetahuan fisika baru bisa terungkap sewaktu-waktu. Di LHC, ratusan peneliti muda dari seluruh penjuru dunia datang mencari partikel baru. Salah satu partikel paling diburu adalah Higgs boson atau biasa disebut sebagai partikel ilahi.

"Jika alam berbaik hati, terobosan besar bisa datang di tahun ini," ujar salah seorang fisikawan partikel Fabiola Gianotti.

ANTON WILLIAM

Energi Nuklir Dinilai Tidak Tepat untuk Indonesia

Pembangkit listrik tenaga uap di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO Interaktif, Jakarta - Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Rinaldy Dalimi, menyatakan wacana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir bukan solusi untuk mengatasi krisis energi di Indonesia. Kekurangan energi di Indonesia terjadi bukan karena kurangnya sumber energi, tapi karena kesalahan tata kelola dan manajemen yang tepat.
Saat ini, sumber daya energi Indonesia tidak bisa dikendalikan penuh oleh pemerintah," ujar Rinaldy dalam diskusi CSIS "PLTN di Indonesia Aspek Kesejahteraan dan Keselamatan", hari ini, Kamis, 12 Mei 2011.

Hal itu terjadi karena produksi energi nasional sebagian besar sudah terikat kontrak jangka panjang dengan pihak lain. Misalnya, Indonesia saat ini adalah penghasil batubara terbesar di dunia dengan cadangan 104 miliar ton. Begitu pula dengan produksi gas, di mana hampir 50 persen untuk kepentingan ekspor.

Selain itu, perusahaan negara yang bergerak dalam bidang energi, seperti Pertamina, Perusahaan Listrik Negara, dan Perusahaan Gas Negara, sudah beralih fungsi tidak lagi melayani publik, tapi juga berorientasi bisnis.

Rinaldy memaparkan akan lebih efektif jika pemerintah fokus pada pembangunan sumber energi dengan potensi yang ada. "Sebesar 40 persen potensi energi panas bumi di seluruh dunia, ada di Indonesia. Gunakan potensi ini," kata dia.

Tidak hanya panas bumi, untuk energi terbarukan Indonesia berpotensi energi hydro 75,67 Giga Watt (GW), Energi tenaga ombak 240 GW, dan biomassa, 49,81 GW.

Sementara, dalam pembangunan PLTN banyak hal yang harus dipertimbangkan. Seperti, kelangkaan bahan bakar PLTN, yaitu uranium, risiko kemanan, dan minim sumber daya manusia yang siap untuk mengelola PLTN.

"Uranium dan bahan bakar PLTN harus diimpor. Ujungnya akan menambah beban subsidi listrik juga," kata dia.

DWITA ANGGIARIA

Habis Limbah Tahu Terbitlah Biogas

Pekerja memproduksi tahu di Desa Kalisari, Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (5/2). Saat ini puluhan pengusaha tahu di desa tersebut berusaha bertahan di tengah naiknya harga bahan baku kedelai dan minyak goreng. Tempo/Budi Purwanto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Tumpukan tahu goreng khas Kalisari disuguhkan kepada rombongan Kementerian Riset dan Teknologi serta Bupati Banyumas, yang mengunjungi Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Mei tahun lalu.

Pada hari itu pemerintah daerah meresmikan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) industri tahu yang telah diusahakan secara swadaya sejak 8 bulan sebelumnya.

Dua unit IPAL telah berdiri di perkampungan yang terkenal sebagai sentra penghasil tahu tersebut. "Proyek IPAL industri tahu di Banyumas adalah proyek percontohan untuk Indonesia," kata Arif Rahman, Kepala Bidang Penguasaan dan Pengembangan, Deputi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kementerian Riset dan Teknologi, kepada Tempo, dua pekan lalu.

Proyek yang masing-masing menelan biaya Rp 100 juta tersebut membawa misi penting: mengolah limbah air tahu menjadi ramah lingkungan sambil menangguk keuntungan ekonomi.

Selama ini warga Kalisari cemas akan limbah air tahu yang digunakan dalam proses pembuatan tahu. Hasil akhir proses pencucian sampai penumbukan kedelai tersebut mengandung gas berbahaya bagi lingkungan, seperti karbon dioksida, metana, sulfur, dan amoniak.

Air yang terkontaminasi gas beracun ini biasanya dialirkan begitu saja ke Sungai Kalisari, menyebar ke lahan pertanian dan peternakan ikan. Gas beracun tersebut menurunkan produktivitas pertanian dan perikanan warga desa lain.

Gas juga naik ke udara, menambah kandungan gas rumah kaca yang selama ini dikenal menjadi penyebab pemanasan global.

Pencemaran lingkungan oleh limbah air tahu ini terendus Kementerian. Di Indonesia, terdapat 84 ribu industri tahu dengan kapasitas produksi 2,56 juta ton per tahun.

Limbah yang dihasilkan produksi sebesar ini cukup signifikan mengganggu sektor usaha lain dan menyumbang pada pemanasan global. Delapan puluh persen industri tahu yang berada di Pulau Jawa menyumbangkan 0,8 juta ton CO2 ekuivalen setiap tahun.

Bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian mengembangkan IPAL industri tahu yang bisa menetralkan limbah dan menjadi sumber energi. Kabupaten Banyumas dibidik sebagai proyek percontohan.


Cara Kerja IPAL
Prinsip kerja IPAL industri tahu cukup sederhana. Air limbah dari unit industri tahu dialirkan ke kolam penampungan melalui jaringan paralon. Tempat penampungan diletakkan pada sepetak tanah yang dihibahkan pemerintah daerah. Kolam itu mampu menampung 1,2 ton air limbah setiap hari. Dari kolam, air limbah dipompakan ke bioreaktor.

Bioreaktor pada IPAL industri tahu menerapkan mekanisme "fixed bed reactor". Bioreaktor dibuat dari sebuah tabung penampungan yang sebagiannya ditanam di dalam tanah.

Tabung-tabung bambu kecil sepanjang 10 sentimeter dengan diameter 5-10 sentimeter dijejalkan secara teratur di dalam tabung reaktor. Tabung-tabung ini berfungsi sebagai tempat menempelnya mikroba pengurai gas beracun. Semakin banyak bambu, semakin besar luas permukaan tempat menempelnya mikroba.

Mikroba pengurai yang digunakan berasal dari mikroba pengurai pada kotoran kerbau. Bakteri itu sanggup melakukan proses degradasi anaerobik senyawa organik.

Proses degradasi inilah yang menguraikan gas metana dan karbon dioksida dari air limbah. Air limbah kini bersih dari gas beracun dan aman untuk dialirkan ke sungai.

Perjalanan gas metana belum berakhir. Gas itu dialirkan ke ruang penampungan gas berupa tabung serat karbon yang ringan tapi kuat. Tabung ini bersifat fleksibel sehingga bisa mengembang hingga dua kali lipat jika gas yang dihasilkan lebih besar dari daya tampung awal. Daya tampung tabung penampungan gas mencapai 20 meter kubik.

Dari tabung penampungan, gas metana dialirkan ke rumah warga sehingga bisa dimanfaatkan sebagai biogas untuk keperluan memasak. Setiap hari IPAL Desa Kalisari menampung 625 kilogram air limbah dari 15 unit usaha tahu dan mampu mengalirkan biogas ke 25 rumah di desa tersebut.

Uniknya, pengaliran air limbah dan gas pada keseluruhan proses dilakukan dengan cara alami. "Memanfaatkan prinsip gravitasi dan tekanan," ujar Arif. "Jadi tidak perlu energi listrik."

Minimnya konsumsi energi untuk menghasilkan biogas dari limbah air tahu membuat masyarakat tak lagi mengeluarkan ongkos untuk membeli gas yang setiap bulan bisa mencapai Rp 50 ribu per rumah.

Meski demikian, masyarakat masih memiliki kewajiban menyumbang uang sebesar Rp 10 ribu per bulan guna perawatan IPAL. Uang itu digunakan untuk membayar seorang tenaga pengawas yang menjaga jaringan IPAL bebas dari kerusakan.

Kementerian Riset dan Teknologi juga memberikan pelatihan dan buku panduan kepada warga untuk merawat IPAL. Warga juga diminta membentuk Paguyuban Biolita (Biogas Limbah Tahu) yang bertugas melakukan perbaikan swadaya jika terjadi kerusakan IPAL.

Menurut Arif, IPAL industri tahu juga memiliki keuntungan daripada tabung gas. Gas yang dialirkan ke rumah melalui IPAL industri tahu memiliki tekanan kecil sehingga lebih aman dari potensi ledakan. Kemungkinan terburuk, seperti kebocoran pipa, bisa diatasi dengan menyertakan katup yang bisa mengisolasi kebocoran gas.

Dalam dua tahun terakhir, Kabupaten Banyumas telah memiliki tiga unit IPAL industri tahu yang dibangun di Desa Kalisari dan Ciroyom hasil binaan Kementerian dan BPPT. Kesuksesan pembangunan IPAL menarik minat pemerintah kabupaten. Rencananya, pemerintah daerah juga membangun unit pengolahan limbah ini di sentra industri tahu lain di Kabupaten Banyumas.

Arif mengatakan semangat pembangunan IPAL limbah tahu ini akan terus disebarkan ke sentra tahu di daerah lain, mengingat masih banyak industri tahu yang belum mengolah limbahnya, seperti di Tegal, Pekalongan, Semarang, Cilacap, Sumedang, dan Bandung.

"Membangun IPAL akan mengurangi racun yang beredar di air dan udara sambil menikmati energi murah meriah yang aman," ujar Arif.

ANTON WILLIAM

Jumat, 17 Juni 2011

Nonton TV 2 Jam Sehari Percepat Kematian

TEMPO Interaktif, London  - Para peneliti dunia telah lama mengingatkan bahaya menonton televisi secara berlebihan. Mereka menyimpulkan dua jam sehari menonton 'kotak bodoh' itu bisa membawa seseorang dekat dengan kematian.


Journal of the American Medical Assosiation merilis bukti menarik. Dua jam lebih seseorang berada di depan TV cukup membuat mereka terkena berbagai penyakit. Kemungkinannya 20 persen mengidap diabetes, 15 persen terserang jantung dan 13 persen penyakit lainnya.

Menurut peneliti dari University of Southern Denmark, Dr Anders Grontved, TV membuat seseorang jarang olah raga dan sering mengkonsumsi makanan cepat saji (junk foods). "Dua faktor itu yang mempercepat risiko kematian,"katanya dalam Daily Mail 15 Juni 2011.

Sebelumnya penelitian yang melibatkan 1.300 anak oleh universitas Michigan dan Montreal menemukan dampak buruk pada anak-anak yang lebih sering nonton TV. Semakin banyak seorang anak kecil menonton televisi, semakin besar kemungkinan prestasinya buruk di sekolah dan kesehatannya terganggu pada usia 10 tahun.

Lalu bagaimana cara mengatasinya? Salah satu cara yang paling manjur adalah mengurangi durasi seseorang menonton televisi. Maureen Talbot dari the British Heart Foundation menyarankan olah raga sebagai tameng seseorang terhindar dari risiko kematian akibat televisi.

"Sedikitnya seseorang membutuhkan olah raga 30 menit sehari,"katanya.

RUDY